Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit mengidentifikasi Positioning sebuah produk kedalam benak konsumen melalui iklannya. Iklan yang saya gunakan yaitu, produk obat sakit kepala Okadon.
Coba perhatikan beberapa iklan Oskadon berikut ini:
Disini, saya akan sedikit bercerita tentang keberhasilan positioning yang dibangun oleh sebuah produk obat sakit kepala dari Indonesia yaitu Oskadon. Oskadon yang diproduksi oleh PT Supra Usadhatama (SU), diposisikan sebagai obat sakit kepala tanpa rasa kantuk dan diperuntukkan bagi konsumen menengah-kebawah. Karena sejak peluncuran awalanya, yaitu tahun 1990-an, Oskadon dikemas dalam kemasan 4 tablet seharga Rp. 400,00. Hasil survey SWA dan MarkPlus, 1995 menunjukkan Oskadon Oye sebagai iklan terpopuler dan produk obat sakit kepala yang paling diingat konsumen.
Pada iklan pertama dapat dilihat disini Oskadon dengan mudah memposisikan citra/image di benak konsumen, yang pertama melalui slogan "Oskadon Pancen Oye!" dengan pelafalan dan nada bicara yang unik. Lalu yang kedua dengan menggandeng "Dalang Edan" dari Surakarta, Ki Manteb Sudarsono sebagai model dalam mempromosikan produknya, dimaksudkan sebagai representasi target sasaran yang rawan diserang oleh sakit kepala akibat jenis pekerjaanya yaitu sebagai dalang yang harus begadang sepanjang malam dan mengharuskannya melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain untuk memainkan wayang kulit semalam suntuk. Lalu yang ketiga terdapat wayang kulit yang merupakan produk karya tradisional Indonesia yang ditujukan sebagai pemberi ciri khas tersendiri bahwa Oskadon merupakan produk asli Indonesia.
Pada iklan kedua, Oskadon masih memakai Ki Manteb Sudarsono sebagai model iklannya, karena Oskadon masih ingin menonjolkan image yang sudah diperoleh dari iklan sebelumnya. Dengan slogan yang masih sama pada iklan sebelumnya. Oskadon masih mampu menguasai benak konsumen dalam hal mengingat produknya. Namun disini terdapat perbedaan pada iklan sebelumnya. Pada iklan kedua ini diberi sedikit dialog antara dalang Ki Manteb Sudarsono dengan salah satu muridnya yang tiba-tiba terserang sakit kepala. Lalu dengan 3 khasiat yang terdapat di dalam kandungan Oskadon, dengan cepat si murid pun lekas sembuh dari sakit kepalanya. Hal ini dimaksudkan, Oskadon menyuruh konsumennya untuk mengajak saudaranya atau rekan-rekan dari konsumen tersebut, untuk menggunakan Oskadon yang sudah terbukti khasiatnya dalam meredakan sakit kepala. Hal ini dimaksudkan agar pemakaian produknya dengan cepat meningkat dari tahun ke tahun karena semakin banyak konsumen yang memilih Oskadon sebagai obat untuk sakit kepala.
Pada iklan ketiga, Oskadon sedikit membuat inovasi dalam produknya seiring perkembangan zaman. Yang tadinya Oskadon dikenal hanya sebagai obat sakit kepala, kini juga sebagai penghilang nyeri otot dan pegal linu yang dikenal dengan nama Oskadon SP. Pada iklan ini, Oskadon memasukkan sebuah jingle yang dinyanyikan oleh pedangdut Indonesia, dan lagi-lagi karena dalam nyanyiannya pun menggunakan bahasa yang sederhana dan nadanya yang mudah diingat karena merupakan musik dangdut, yaitu musik khas Indonesia. Lagi-lagi Oskadon berhasil menarik minat dan perhatian konsumen untuk menggunakan produknya.
Dan yang terakhir pada iklan keempat, masih menggunakan jingle yang sama, namun disini dibuat perbedaan dengan durasi iklan yang lebih panjang dari sebelumnya lalu pada iklan sebelumnya dikemas dengan warna yang cerah dan menarik sehingga menimbulkan kesan yang bahagia, pada kali ini dibuat dengan sedikit tema mistik/horor. Terlihat dari warna gelap yang digunakan, selain itu hanya terdapat 1 manusia yang bergerak, sementara manusia yang lainnya dibuat sebagai patung, kenapa patung? karena patung disini dipresentasikan sebagai manusia yang memiliki masalah pegal linu dan nyeri otot sehingga sulit dan kaku untuk bergerak seperti patung. Sama seperti iklan yang kedua, pada iklan ini Oskadon kembali menyuruh konsumennya untuk mengajak orang-orang disekitarnya untuk menggunakan produknya. Selain itu dengan terdapatnya berbagai macam profesi seperti penjaga warung, tukang angkot, tukang jamu, dll, Oskadon ingin menunjukkan bahwa produknya cocok untuk konumen yang memiliki profesi yang rentan menimbulkan masalah pegel linu dan kaku otot. Selain itu Oskadon masih ingin menunjukkan bahwa produknya cocok dengan target konsumen golongan menengah-kebawah.
Sekian penjelasan dari saya. Mohon maaf jika terdapat salah-salah kata :)
Semoga bermanfaat :D
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar